Senin, 28 Januari 2013

Karya Ilmiah

Karya Ilmiah


Nama : Hendri Purwanto
Kelas : 3KB01
NPM : 23110216
Tugas ke-4


LINGKUNGAN HIDUP DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
OLEH :ANNISA ADELINA FAJR XI IA 3
SMAN 1 GUNUNG TALANG
TAHUN AJARAN 2009/2010
2010



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lingkungan hidup, menurut UU No. 23 tahun 1997, didefenisikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup. Pada dasarnya lingkungan hidup dikenal sebagai tempat dimana semua makhluk hidup tinggal dan melakukan kehidupannya sehari-hari.
Di saat sekarang ini masyarakat sudah tidak peduli lagi terhadap lingkungan hidup tempat mereka tinggal. Hal ini telihat dari semakin sedikitnya masyarakat yang peduli terhadap kelestarian lingkungan. Banyak masyarakat yang merusak lingkungan atau mengeksploitasi lingkungan secara berlebihan. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan.
Selain itu, kegiatan manusia dalam melakukan pekerjaannya juga menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Banyak polutan yang menyebabkan lingkungan menjadi tercemar dan kotor. Hal ini juga terjadi di lungkangan sekitar tempat tinggal penulis.
Berdasarkan kondisi dan keadaan di lingkungan tersebut, penulis menyusun karya tulis ini agar dapat memberikan informasi mengenai keadaan lingkungan sekitar penulis yang sudah banyak tercemar akibat kegiatan masyarakat sekitar.
1.2 Batasan Masalah
            Didalam pembuatan karya tulis ini penulis akan membahas mengenai defenisi lingkungan hidup dan jenis – jenis zat yang mengakibatkan pencemaran lingkungan. Penulis akan membahas mengenai beberapa masalah, yaitu :
a.       Lingkungan hidup dan perubahannya
b.      Faktor penyebab perubahan lingkungan hidup
c.       Pencemaran lingkungan hidup dan zat pencemarnya.
1.3 Tujuan Penulisan
            Berdasarka latar belakang yang menjadi alasan penulis membuat karya ilmiah ini, penulis membuat karya ilmiah ini dengan tujuan untuk :
a.       Memberi tahukan kepada pembaca mengenai kerusakan lingkungan yang terjadi di lingkungan sekitar tempat tinggal penulis.
b.      Dapat mengajak pembaca untuk mengurangi kebiasaan membuang sampah sembarangan dan menyebabkan pencemaran lingkungan.
c.       Untuk melengkapi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia
1.4 Metode Penelitian
            Dalam membuat karya ilmiah ini, penulis mengunakan metode studi pustaka. Penulis mempelajari beberapa buku referensi yang sesuai dengan permasalahan yang penulis bahas dalam karya ilmiah ini.
 Penulis juga mengunakan metode penelitian,yakni penulis meninjau lokasi tempat pencemaran yang ada di lingkungan penulis.

BAB II
PEMBAHASAN
A.  Lingkungan Hidup dan Perubahannya.
            Lingkungan hidup, menurut UU No. 23 tahun 1997, didefenisikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup. Dalam pengelolaan lingkungan hidup, manusia mempunyai peran yang sangat penting, karena pengelolaan lingkungan hidup pada akhirnya ditujukan untuk keberlangsungan kehidupan manusia di muka bumi ini.
            Istilah lingkungan hidup pertama kali dimunculkan oleh Ernst Haeckel pada tahun 1886, yang menunjuk kepada keseluruhan organism atau pola hebungan antar organism dan lingkungannya. Ekologi adalah cabang dari ilmu Biologi yang mempelajari mengenai lingkungan hidup (Ekosistem) atau planet bumi ini secara keseluruhan. Lingkungan hidup mempunyai fungsi yang sangat penting, yaitu sebagai tempat kediaman dan sebagai sumber kehidupan.
            Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam bentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan. Peranan ekosistem diantaranya :
a.       Pemurnian udara dan air
b.      Pengurangan kekeringan dan banjir
c.       Pembentukan dan pemeliharaan kesuburan tanah
d.      Detoksifikasi (penetralan racun) dan dekomposisi (penguraian sampah)
e.       Penyerbukan tanaman perkebunan dan vegetasi alami
f.       Penyebaran benih
g.      Siklus dan pergerakan nutrien
h.      Pengendalian mayoritas hama agrikultur potensial secara luas
i.        Pemeliharaan biodiversitas
j.        Perlindungan pantai dari erosi oleh ombak
k.      Perlindungan dari sinar ultraviolet matahari yang berbahaya
l.        Stabilitas iklim parsial
m.    Pengendalian cuaca yang ekstrim dan dampaknya
Pembangunan yang dilakukan saat ini bertujuan untuk mencukupi kebutuhan manusia. Pembangunan diutamakan untuk “pertumbuhan ekonomi” yang tidak ramah lingkungan. Semuanya itu menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Pengaruh terhadap lingkungan sebagai akibat pengurasan dan pemborosan sumber daya alam serta pencemaran lingkungan di antaranya adalah :
1.      Peningkatan pencemaran limbah B(bahan buangan barbahaya beracun)
2.      Peningkatan hujan asam
3.      Penipisan gas O3 (lapisan ozon) di atmosfir yang merupakan pelindung bumi dari berbagai sinar kosmis yang membahayakan kesehatan.
4.      Peningkatan gas-gas rumah kaca seperti CO2, CH4, CPC, dan N2O
5.      Pemanasan global
6.      Punahnya hutan tropis dengan laju kepunahan 100.000 km2/tahun
7.      Degradasi keanekaragaman hayati bumi
8.      Penyusutan tanah subur dan peningkatan tanah kritis
9.      Krisis air bersih
            Dengan kondisi seperti ini, lingkungan hidup perlu diatur dan dikelola dengan baik sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal, mencukupi kebutuhan hidup generasi saat ini tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan hidup generasi yang akan datang. Saat ini, telah dikembangkan berbagai macam cara untuk melestarikan lingkungan hidup. Seperti pengolahan sampah dan pemakaian sumber energi alternatif.
B. Faktor penyebab perubahan lingkungan hidup.
1.    Perubahan lingkungan akibat aktivitas manusia.
1)      Pencemaran lingkungan
2)      Penebangan hutan
3)      Pembangunan
4)      Penggunaan pestisida
2.    Perubahan lingkungan akibat faktor alam
a.       Banjir
b.      Gempa bumi
c.       Gunung meletus

C.  Pencemaran Lingkungan Hidup
1. Pencemaran
      Dalam UU no. 4/1992 diperbarui dengan UU no. 23/997 tentang pengelolaan lingkungan hidup didefenisikan sebagai masuknya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan dan/atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Dengan demikian bahan yang diintroduksi ke lingkungan adalah pencemar atau polutan.

2. Jenis – Jenis Pencemaran.
a)      Pencemaran Udara
            Udara di alam tidak pernah benar-benar bebas pencemar sama sekali karena berbagai kegiatan alami seperti kegiatan vulkanik, pembusukan sampah, dan pembakaran hutan menghasilkan gas SO2, H2S, dan CO sebagai produk sampingnya. Di samping itu partikel bisa tersebar melalui angin dan kegiatan vulkanik. Kegiatan lain yang dapat meningkatkkan pencemar di udara adalah kegiatan manusia. Sumber pencemar udara primer adalah CO, Nox, Hidrokarbon (HC),  Sox, dan partikel. Sumber utama pencemar udara berasal dari transportasi yang menyumbang hampir 60% CO dan 15% HC.
Polutan pencemaran udara yaitu :
1)      Karbon Dioksida (CO2).
Karbon dioksida dihasilkan dari pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara), pembakaran gas alam dan hutan, respirasi, dan pembusukan.
2)      Sulfur Dioksida (SO2) dan Nitrogen Monoksida (NO).
Berasal dari pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara), misalnya gas buangan kendaraan.
3)      Karbon Monoksida (CO).
Berasal dari pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara) dan gas buangan kendaraan bermotor yang pembakarannya tidak sempurna. Selain itu, CO juga bisa berasal dari pembakaran sampah dan industri.
4)      Kloro fluoro karbon (CFC).
Berasal dari pendingin ruangan, lemari es, dan perlengkapan yang menggunakan penyemprot aerosol.
5)      Dioksin.
Dioksin terdiri dari 210 senyawa yang termasuk golongan polychlorinated dibenzo-p-dioksin (PCDD) dan polychlorinated dibenzofuran (PCDF). Dioksin bersifat karsinogenik (bahan yang diduga penyebab kanker) kuat dan menyebabkan perubahan system hormon, pertumbuhan abnormal, mengganggu janin, menurunkan kapasitas reproduksi, dan penghambatan system kekebalan tubuh.
Sumber dioksin adalah pembakaran bahan bakar biomassa, limbah pertanian, dan sampah. Pembentukan dioksin terjadi saat pembakaran bahan yang mengandung khlor seperti limbah tumbuhan, banyak jenis kertas, dan berbagai jenis plastic, juga bensin bertimbal yang mengandung khlor. Penyebaran dioksin dapat melalui udara lalu mengendap di permukaan tanah, bangunan, air, daun, dan lain-lain.
6)      Nitrogen Oksida(NO).
Sumber NO terbanyak dilepaskan dari hasil kegiatan bakteri dalam bentuk NO namun tidak menyebabkan masalah karena tersebar secara merata. Sumber lain yang bermasalah yaitu yang berasal dari kegiatan manusia seperti pembakaran arang, minyak gas alam dan bensin/transportasi karena dapat menumpuk di suatu lokasi tertentu dalam jumlah yang cukup besar. gas NO dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman, seperti munculnya bintik pada daun, nekrosis, sampai menghambat kecepatan pada fotosintesis. Selain itu, NO dapat menyebabkan paralisis system saraf pada hewan.
7)      Hidrokarbon (HC) dan Oksidan Fotokimia.
Hidrokarbon dihasilkan dari kegiatan manusia dengan sumber utama transportasi (sekitar 50%), pembakaran gas, minyak, arang an kayu, proses industri, pembuangan sampah, kebakaran hutan dan sebagainya. Bahaya polutan HC berasal dari hasil reaksi fotokimia yang melibatkan sinar matahari dan siklus fotolitik NO. dampak HC dan oksida fotokimia terhadap tumbuhan beragam seperti nekrosis, daun muda rusak, menghambat pertumbuhan, dan bagian-bagian bunga mati. Sedangkan dampak terhadap manusia meliputi iritasi mukosa dan mata, gangguan sistem pernapasan serta hilangnya koordinasi tubuh.
8)      Timbal (Pb).
Gas Pb dihasilkan dari pembakaran zat aditif bensin. Sumber lain partikel Pb adalah pabrik alkil Pb dan Pb oksida dan pembakaran arang.
9)      Sulfur Oksida (SO).
Berasal dari aktifitas vulkanik an aktifitas manusia seperti pembakaran arang, minyak, dan gas. Sumber lainnya yaitu proses industri seperti pemurnian petroleum, industry H2SO4, dan peleburan baja. dampak sulfur terhadap tanaman menyebabkan warna daun memucat, kering, dan mati sedangkan dampak kronis menyebabkan daun kuning karena pembentukan klorofil terhalang. Pengaruh terhadap manusia menyebabkan iritasi pada sistem respirasi dan merupakan polutan yang berbahaya untuk orang tua dan penderita kronis system pernapasan dan kardiovaskuler.
10)  Partikel.
Polutan jenis ini berada di udara dalam jumlah cukup tinggi terutama di kota. Sumbernya berasal dari kegiatan vulksnik sedangkan sumber utama dari kegiatan manusia berasal dari pembakaran diikuti industri seperti peleburan baja. Partikel mengganggu proses fotosintesis karena kerak yang terbentuk dari campuran partikel dan uap air di daun yang tidak tercuci dengan air hujan.
11)  Pengaruh rumah kaca.
Rumah kaca dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global, yaitu naiknya suhu bumi akibat meningkatnya gas rumah kaca dan menyebabkan kandungan energi meningkat mendorong terjadinya perubahan iklim antara lain frekuensi dan intensitas badai dan peristiwa ekstrim lainnya.

b)      Pencemaran Air
Sumber pencemaran air meliputi sebagai berikut :
1)      Padatan
Polutan dalam bentuk padatan terbagi ke dalam padatan terendapkan (sedimen), tersuspensi, dan koloid,terlarut, lemak, dan minyak. Sedimen adalah padatan yang langsung mengendap jika air didiamkan beberapa saat karena ukurannya relatif besar. sedimen merupakan padatan yang umum ditemukan dalam air permukaan akibat erosi. Padatan menyebabkan air sungai menjadi keruh, tidak terlarut, dan tidak dapat mengendap langsung kecuali ada gangguan kesetimbangan menyebabkan terjadinya penggumpalan dan pengendapan.
2)      Limbah Pertanian.
Kegiatan pengolahan tanah (menyebabkan sedimentasi), pemupukan, dan pemberantasan hama merupakan kegiatan yang menjadi sumber terlepasnya limbah pertanian ke perairan karena biasanya tidak semua pupuk dan pestisida yang terpakai. Pupuk yang kaya unsure hara akan menyebabkan terjadinya eutrofikasi dan kerusakan ekosistem. Beberapa polutan yang biasa dipakai pada pertanian :
¹  Obat insektisida, bisa mematikan biota air.
¹  Pupuk, menyebabkan eutrofikasi, yakni suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya oksigen dan mendorong terjadinya kehidupan organism anaerob.
3)      Limbah Rumah Tangga.
¹  Bahan organik, menyebabkan biota air mati.
¹  Bahan anorganik, menyebabkan banjir.
¹  Bahan biologis, menyebabkan timbulnya penyakit.
4)      Limbah Industri.
Limbah industri meliputi bahan organik dan bahan anorganik.
5)      Mikroorganisme
Mikroorganisme di dalam air berasal dari udara, tanah, sampah, lumpur, tanaman/hewan hidup dan mati, serta bahan organik lainnya. Lama tidaknya mikroorganisme di dalam air tergantung kecocokan kondisi air dengan syarat hidupnya. Air bisa menjadi media bagi penyebaran penyakit patogen yang berbahaya. Jumlah dan jenis mikroorganisme tergantung pada sumbeer air, komponen nutrient dalam air, bahan toksik, organism air, dan factor fisik.
6)      Logam Berat.
Logam berat yang sering menjadi polutan di perairan adalah Hg, Pb, As, Cd, Cr, dan Ni. Merkuri secara alami banyak ditemukan dalam bentuk tergabung dengan bahan lain dan tersebar di karang, tanah, udara, dan air serta organism melalui proses fisik, kimia, dan biologi yang kompleks.
7)      Penangkapan Ikan dengan Menggunakan racun.
Penangkapan ikan dengan menggunakan bahan beracun (seperti potassium), selain dapat mencemari air, juga bisa membunuh anakan ikan atau bibit ikan yang masih kecil, dan organism lainnya yang berada di lingkungan air tersebut.
c)      Pencemaran Tanah.
Jenis polutan tanah yaitu :
1)   Senyawa Xenobiotik Organik.
      Senyawa ini ditemukan dalam tanah dan beberapa diketahui bersifat karsinogenik (penyebab kanker), teragenik, dan atau mutagenic(penyebab mutasi). Senyawa ini masuk kedalam lingkungan alami secara langsung dari penggunaan pestisida atau kebocoran karena kecelakaan atau secara tidak langsung melalui pembuangan limbah yang tidak tepat menghasilkan polusi dalam bentuk emisi gas, kontaminasi air larian, atau cairan yang dihasilkan dari pengomposan.
2)   Nitrat dan Fosfat.
Nitrat dan fosfat dibuang ke perairan dalam bentuk limbah rumah tangga, limbah industri, air larian dari kota dan desa, dan limbah pertanian. Dampak yang mungkin terjadi akibat adanya nitrogen dalam tanah adalah kondisi terlewat subur, pencemaran pada sumber air minum yang berpotensi menyebabkan kanker.
            3)   Sulfur dan Nitrogen Oksida.
            4)   Logam.
Biotransfer logam toksik dari tanah yang terkontaminasi terhadap tumbuhan yang akhirnya dikonsumsi manusia dan hewan domestik lainnya. Logam bisa berada dalam bentuk bagian dari mineral tanah, senyawa yang terndapkan, diserap dalam pertukaran organik dan anorganik pada permukaan, organic terlarut dalam larutan tanah, dan dalam tubuh biota.
            5)   Pencemar lainnya.
Sumber pencemar tanah lainnya adalah feses, menyebabkan penyakit cacing meningkat. Pencemar tanah yang lainnya adalah timbale (Pb) dari bensin sehingga transportasi menjadi sumber pencemar terpenting.

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi lingkungan di sekitar tempat tinggal kita sudah banyak tercemar oleh kegiatan masyarakat sehari-hari.
Lingkungan hidup adalah tempat tinggal semua makhluk hidup, baik manusia, hewan, ataupun tumbuhan. Saat ini terjadi perubahan lingkungan yang disebabkan oleh :
a. Aktivitas manusia
b. perubahan kondisi alam.
            Di lingkungan tempat tinggal penulis dan juga lingkungan sekolah penulis banyak terjadi pencemaran lingkungan. Kebanyakan akibat pembuangan sampah secara sembarangan oleh masyarakat. Pencemaran yang terjadi yaitu pencemaran tanah, pencemaran air, dan pencemaran udara.
            Adapun bahan – bahan yang banyak mencemari lingkungan di antaranya :
1. Sampah dari kegiatan rumah tangga.
2. Limbah Industri yang tidak di olah sebelum dibuang.
3. Limbah pertanian akibat pemakaian yang tidak sesuai aturan.
3.2 Saran
Setelah mengetahui kondisi lingkungan sekitar tempat tinggal penulis, hendaknya pembaca yang juga tinggal di lingkungan yang sama dengan penulis tergerak hatinya untuk melestarikan lingkungan dan tidak membuang sampah secara sembarangan. Karena lingkungan ini adalah lingkungan kita yang penting untuk dijaga kelestariannya untuk meningkatkan kualitas hidup kita.

Sumber : http://tugas27.wordpress.com/2012/03/26/contoh-karya-ilmiah-b-indonesia/

EYD

Nama : Hendri Purwanto
Kelas : 3KB01
NPM : 23110216
Tugas ke-3

EYD

1.       Huruf kapital atau huruf besar
A.       Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Misalnya:
Kami menggunakan barang produksi dalam negeri.
Siapa yang datang tadi malam?
Ayo, angkat tanganmu tinggi-tinggi!
B.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Misalnya:
Adik bertanya, ”Kapan kita ke Taman Safari?”
Bapak menasihatkan, ”Jaga dirimu baik-baik, Nak!”
C.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan nama kitab suci, termasuk ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Allah, Yang Mahakuasa, Islam, Kristen, Alkitab,  Quran, Weda, Injil.
Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hambanya.
Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.
D.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya:
Haji Agus Salim, Imam Syafii, Nabi Ibrahim, Raden Wijaya.
E.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Presiden Yudhoyono, Mentri Pertanian, Gubernur Bali.
Profesor Supomo, Sekretaris Jendral Deplu.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Siapakah gubernur yang baru dilantik itu?
Kapten Amir telah naik pangkat menjadi mayor.
Keponakan saya bercita-cita menjadi presiden.          
F.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Misalnya:
Albar Maulana
Kemal Hayati
Muhammad Rahyan
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
mesin diesel
10 watt
2 ampere
5 volt
G.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa-bangsa dan bahasa. Perlu diingat, posisi tengah kalimat, yang dituliskan dengan huruf kapital hanya huruf pertama nama bangsa, nama suku, dan nama bahasa; sedangkan huruf pertama kata bangsa, suku, dan bahasa ditulis dengan huruf kecil.
Penulisan yang salah:
Dalam hal ini Bangsa Indonesia yang ….
…. tempat bermukim Suku Melayu sejak ….
…. memakai Bahasa Spanyol sebagai ….
Penulisan yang benar:
Dalam hal ini bangsa Indonesia yang ….
…. tempat bermukim suku Melayu sejak ….
…. memakai bahasa Spanyol sebagai ….
Huruf kapital tidak dipakai sebagi huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
Misalnya:
        keinggris-inggrisan
        menjawakan bahasa Indonesia
H.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Misalnya:
        tahun Saka
        bulan November
        hari Jumat
        hari Natal
        perang Dipenogoro
Huruf kapital tidak dipakai sebagi huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.
Misalnya:
Ir. Soekarno dan Drs. Moehammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Perlombaan persenjataan nuklir membawa risiko pecahnya perang dunia.
I.         Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas dalam geografi.
                                                    Misalnya:
Salah
Benar
teluk Jakarta
Teluk Jakarta
gunung Semeru
Gunung Semeru
danau Toba
Danau Toba
selat  Sunda
Selat Sunda

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri.
Misalnya:
        Jangan membuang sampah ke sungai.
        Mereka mendaki gunung yang tinggi.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis.
Misalnya:
        garam inggris
        gula jawa
        soto madura
J.        Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, nama resmi badan/
lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.
Misalnya:
        Departemen Pendidikan Nasional RI
        Majelis Permusyawaratan Rakyat
        Undang-Undang Dasar 1945
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi lembaga pemerintah, ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.
Perhatikan penulisan berikut.
        Dia menjadi pegawai di salah satu departemen.
        Menurut undang-undang, perbuatan itu melanggar hukum.
K.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf kapital setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan/ lembaga.
                Misalnya:
                        Perserikatan Bangsa-Bangsa.
                        Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial.
L.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) dalam penulisan nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, dalam, yang, untuK yang tidak terletak pada posisi awal.
                Misalnya:
        Idrus menulis buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
        Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
        Dia agen surat kabar Suara Pembaharuan.
        Ia menulis makalah ”Fungsi Persuasif dalam Bahasa Iklan Media Elektronik”.
M.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti Bapak, Ibu,   Saudara, Kakak, Adik, Paman, yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
                Misalnya:
        ”Kapan Bapak berangkat?” tanya Nining kepada Ibu.
        Para ibu mengunjungi Ibu Febiola.
        Surat Saudara sudah saya terima.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang dipakai dalam penyapaan.
Misalnya:
        Kita semua harus menghormati bapak dan ibu kita.
        Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
N.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
Misalnya:
        Dr.           : doktor
        M.M.       : magister manajemen
        Jend.      : jendral
        Sdr.         : saudara
O.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
        Misalnya:
        Apakah kegemaran Anda?
        Usulan Anda telah kami terima.

2.       Huruf Miring
A.       Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan.
                        Misalnya:
        majalah Prisma
        tabloid Nova
        Surat kabar Kompas
B.       Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
                        Misalnya:
        Huruf pertama kata Allah ialah a
        Dia bukan menipu, melainkan ditipu
       Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf kapital.
C.      Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata ilmiah atau ungkapan asing, kecuali yang sudah disesuaikan ejaannya.
Misalnya:
        Nama ilmiah padi ialah Oriza sativa.
        Politik devide et impera pernah merajalela di benua hitam itu.
Akan tetapi, perhatikan penulisan berikut.
                        Negara itu telah mengalami beberapa kudeta (dari coup d’etat)

B.      Penulisan Kata
  1. Kata Dasar
                Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
                        Misalnya:
Kantor pos sangat ramai.
Buku itu sudah saya baca.
Adik naik sepeda baru
(ketiga kalimat ini dibangun dengan gabungan kata dasar)

  1. Kata Turunan
A.       Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
                Misalnya:
berbagai                                ketetapan                              sentuhan
                                gemetar                 mempertanyakan                                terhapus
B.       Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan, atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.
                Misalnya:
                        diberi tahu, beri tahukan
                        bertanda tangan, tanda tangani
                        berlipat ganda, lipat gandakan
C.      Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
                Misalnya:
        memberitahukan
        ditandatangani
        melipatgandakan
  1. Bentuk Ulang
                Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung.
Misalnya:
        anak-anak, buku-buku, berjalan-jalan, dibesar-besarkan, gerak-gerik, huru-hara, lauk-pauk,
mondar-mandir, porak-poranda, biri-biri, kupu-kupu, laba-laba.

  1. Gabungan Kata
A.       Gabungan kata yang lazim disebutkan kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah.
Misalnya:
duta besar, kerja sama, kereta api cepat luar biasa, meja tulis, orang tua, rumah sakit, terima kasih, mata kuliah.
B.           Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan salah pengertian dapat ditulis dengan   tanda hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang berkaitan.
        Misalnya:
alat pandang-dengar (audio-visual), anak-istri saya (keluarga), buku sejarah-baru (sejarahnya yang baru), ibu-bapak (orang tua), orang-tua muda (ayat ibu muda) kaki-tangan penguasa (alat penguasa)
C.      Gabungan kata berikut ditulis serangkai karena hubungannya sudah sangat padu sehingga tidak dirasakan lagi sebagai dua kata.
        Misalnya:
        acapkali, apabila, bagaimana, barangkali, beasiswa, belasungkawa, bumiputra, daripada, darmabakti, halal-bihalal, kacamata, kilometer, manakala, matahari, olahraga, radioaktif, saputangan.
D.      Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya:
adibusana, antarkota, biokimia, caturtunggal, dasawarsa, inkonvensional, kosponsor,
mahasiswa, mancanegara, multilateral, narapidana, nonkolesterol, neokolonialisme, paripurna,
prasangka, purna-wirawan, swadaya, telepon, transmigrasi.
Jika bentuk terikan diikuti oleh kata yang huruf awalnya kapital, di antara kedua unsur kata itu
ditulisakan tanda hubung (-).
Misalnya: non-Asia, neo-Nazi
  1. Kata Ganti ku, kau, mu, dan nya
Kata ganti ku dan kau sebagai bentuk singkat kata aku dan engkau, ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
            
aku bawa, aku ambil menjadi kubawa, kuambil
                engkau bawa, engkau ambil menjadi kaubawa, kauambil
Misalnya:
        Bolehkan aku ambil jeruk ini satu?
        Kalau mau, boleh engkau baca buku itu.
Akan tetapi, perhatikan penulisan berikut ini.
        Bolehkah kuambil jeruk ini satu?
        Kalau mau, boleh kaubaca buku itu.
  1. Kata Depan di, ke, dan dari
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah dianggap kata yang sudah dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.
Misalnya:
        Tinggalah bersama saya di sini.
        Di mana orang tuamu?
        Saya sudah makan di rumah teman.
        Ibuku sedang ke luar kota.
        Ia pantas tampil ke depan.
        Duduklah dulu, saya mau ke dalam sebentar.
        Bram berasal dari  keluarga terpelajar.
Akan tetapi, perhatikan penulisan yang berikut.
        Kinerja Lely lebih baik daripada Tuti.
        Kami percaya kepada Ada.
        Akhir-akhir ini beliau jarang kemari. 
  1. Partikel
A.       Partikel –lah dan –kah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
        Bacalah peraturan ini sampai tuntas.
        Siapakah tokoh yang menemukan radium?
B.       Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
        Apa pun yang dikatakannya, aku tetap tak percaya.
        Satu kali pun Dedy belum pernah datang ke rumahku.
Bukan hanya saya, melainkan dia pun turut serta.
                Catatan:
Kelompok berikut ini ditulis serangkaian, misalnya adapun, andaipun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun, walaupun.
                Misalnya:
        Adapun sebab-musababnya sampai sekarang belum diketahui.
        Bagaimanapun juga akan dicobanya mengajukan permohonan itu.
        Baik para dosen maupun mahasiswa ikut menjadi anggota koperasi.
        Walaupun hari hujan, ia datang juga.
C.      Partikel per yang berarti (demi), dan (tiap) ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahului atau mengikutinya.
            Misalnya:
        Mereka masuk ruang satu per satu (satu demi satu).
        Harga kain itu Rp 2.000,00 per meter (tiap meter).

C.      Pemakaian Tanda baca
  1. Tanda titik (.)
A.       Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
        Misalnya:
        Ayahku tinggal di Aceh.
        Anak kecil itu menangis.
        Mereka sedang minum kopi.
        Adik bungsunya bekerja di Samarinda.
B.       Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf pengkodean suatu judul bab dan subbab.
Misalnya:
III.  Departemen Dalam Negeri
A.       Direktorat Jendral PMD
B.       Direktorat Jendral Agraria
1.    Subdit ….
2.    Subdit ….

I.         Isi Karangan                                                 1.      Isi Karangan
A.       Uraian Umum                                       1.1    Uraian Umum
B.       Ilustrasi                                                  1.2    Ilustrasi
1.        Gambar                                        1.2.1 Gambar
2.        Tabel                                            1.2.2 Tabel
3.        Grafik                                            1.2.3 Grafik
Catatan:
Tanda titik tidak dipakai di belakang angka pada pengkodean sistem digit jika angka itu merupakan yang terakhir dalam deret angka sebelum judul bab atau subbab.
C.      Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka, jam, menit, dan detik yang menunjukan waktu dan jangka waktu.
Misalnya:
        pukul 12.10.20 (pukul 12 lewat 10 menit 20 detik)
        12.10.20 (12 jam, 10 menit, dan 20 detik)
D.      Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
Misalnya:
        Ia lahir pada tahun 1956 di Bandung.
        Lihat halaman 2345 dan seterusnya.
        Nomor gironya 5645678.
E.       Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Lawrence, Marry S, Writting as a Thingking Process. Ann Arbor: University of Michigan Press, 1974.
F.       Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Misalnya:
        Calon mahasiswa yang mendaftar mencapai 20.590 orang.
        Koleksi buku di perpustakaanku sebanyak 2.799.
G.      Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul, misalnya judul buku, karangan lain, kepala ilustrasi, atau tabel.
Misalnya:
        Catur Untuk Semua Umur (tanpa titk)
        Gambar 1: Bentuk Surat Resmi Indonesia Baru (tanpa titik)
H.      Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim atau tanggal surat atau (2) nama dan alamat penerima surat.
Misalnya:
        Jakarta, 11 Januari 2005 (tanpa titik)
        Yth. Bapak. Tarmizi Hakim (tanpa titik)
        Jalan Arif Rahman Hakim No. 26 (tanpa titik)
        Palembang 12241 (tanpa titik)
Sumatera Selatan (tanpa titik)
Kantor Pengadilan Negeri (tanpa titik)
Jalan Teratai II/ 61 (tanpa titik)
Semarang 17350 (tanpa titik)
  1. Tanda koma (,)
A.       Tanda koma dipaki di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Misalnya:      
        Reny membeli permen, roti, dan air mineral.
        Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus, memerlukan prangko.
        Menteri, pengusaha, serta tukang becak, perlu makan.
B.       Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi ataumelainkan.
                        Misalnya:
        Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
        Didik bukan anak saya, melainkan anak Pak Daud.
C.      Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
                        Misalnya:
Anak Kalimat
Induk Kalimat
Kalau hujan tidak reda
saya tidak akan pergi
Karena sakit,
kakek tidak bisa hadir

Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak itu mengiringi induk kalimatnya.
Misalnya:

Induk Kalimat
Anak Kalimat
Saya tidak akan pergi
kalau hujan tidak reda.
Kakek tidak bisa hadir
karena sakit.

D.      Tanda koma harus dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat, sepertioleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
                Misalnya:
        Meskipun begitu, kita harus tetap jaga-jaga.
        Jadi, masalahnya tidak semudah itu.
E.       Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
Misalnya:
        O, begitu?
        Wah, bagus, ya?
        Aduh, sakitnya bukan main.
F.       Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
                Misalnya:
        Kata ibu, ”Saya berbahagia sekali”.
        ”Saya berbahagia sekali,” kata ibu.
Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya:
                Surat ini agar dikirim kepada Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta Pusat. Sdr. Zulkifli Amsyah, Jalan Cempaka Wangi VII/11, Jakarta Utara 10640
Jakarta, 11 November 2004
Bangkok, Thailand
G.      Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.
Misalnya:
        Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, (Jakarta: Diskusi Insan Mulia, 2001), hlm. 27.
H.      Tanda koma dipakai di antara orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Misalnya:
        A. Yasser Samad, S.S.
        Zukri Karyadi, M.A.
I.         Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Misalnya:
        Guru saya, Pak Malik, Pandai sekali.
        Di daerah Aceh, misalnya, masih banyak orang laki-laki makan sirih.
        Semua siswa, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, mengikuti praktik komputer.
Bandingkan dengan keterangan pembatas yang tidak diapit oleh tanda koma.
                Semua siswa yang berminat mengikuti lomba penulisan resensi segera mendaftarkan namanya   kepada panitia.
J.        Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Misalnya:
Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersunguh-sungguh.
        Atas pertolongan Dewi, Kartika mengucapkan terima kasih.
K.       Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
Misalnya:
        ”Di mana pameran itu diadakan?” tanya Sinta.
        ”Baca dengan teliti!” ujar Bu Guru.

  1. Tanda Titik Koma (;)
A.       Tanda titik koma untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Misalnya:
Hari makin siang; dagangannya belum juga terjual.
B.       Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.
Misalnya:
Ayah mencuci mobil; ibu sibuk mengetik makalah; adik menghapal nama-nama menteri; saya sendiri asyik menonton siaran langsung pertandingan sepak bola.
C.      Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan unsur-unsur dalam kalimat kompleks yang tidak cukup dipisahkan dengan tanda koma demi memperjelas arti kalimat secara keseluruhan.
Misalnya:
Masalah kenakalan remaja bukanlah semata-mata menjadi tanggung jawab para orang tua, guru, polisi, atau pamong praja; sebab sebagian besar penduduk negeri ini terdiri atas anak-anak, remaja, dan pemuda di bawah umur 21 tahun

Sumber 
:

http://ikaamalia.blogspot.com/2012/12/ejaanyang-disempurnakan.html

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More